Perbanyak amal agar berat timbanganmu
Sebagai seorang Mukmin yang beriman kepada Allâh Ta’alla an hari akhir dengan segala macam peristiwa yang pasti akan terjadi pada Hari Kiamat itu, seharusnya kita berperilaku seperti pedagang yang ingin meraih keuntungan. Artinya, dia harus memperlakukan usia dan kesempatan yang Allâh Ta’alla anugerahkan kepadanya sebagai modal untuk meraih kebaikan sebanyak-banyaknya dan berusaha sekuat tenaga untuk menihilkan keburukan. Ini semua agar bisa meraih kebahagiaan sejati yang dijanjikan Allâh Ta’alla lewat Rasul-Nya dan tidak sebaliknya, mengalami penderitaan yang tiada tara; Dan menyesal, namun saat itu penyesalannya sudah tidak berguna sama sekali.
Diantara peristiwa yang pasti akan dialami oleh umat manusia di Hari Kiamat nanti adalah pembagian catatan amalannya selama hidup di dunia, sekecil apapun amalan itu dan kapanpun dia melakukannya, yang baik maupun yang buruk. Inilah yang diberitahukan oleh Allâh Ta’alla dalam kitab-Nya dan lewat lisan Rasul-Nya, bukan perkataan para peramal, sebagaimana tuduhan orang-orang yang tidak jelas.
Orang-orang yang menerima catatan amalannya melalui tangan kanan akan berbahagia. Allâh Ta’alla berfirman, yang artinya, “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira (QS. Al-Insyiqâq/84:7-9)
Sedangkan, yang menerimanya melalui tangan kiri atau belakang punggungnya, maka penyesalan dan derita akan menjadi bagiannya. Allâh Ta’alla berfirman, yang artinya, “Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak, “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. Al-Insyiqâq/84:10-12)
Juga firman-Nya, yang artinya, “Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, Maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku daripadaku.” (QS. Al-Hâqqah/69:25-29)
Juga firman-Nya, yang artinya, “Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, “Aduhai celaka kami! Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya.” Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabbmu tidak menganiaya seorang juapun”. (QS. Al-Kahfi/18:49)
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang menerima catatan amalnya lewat tangan kanannya.
Dan di antara peristiwa selanjutnya yang juga pasti akan dilalui oleh umat manusia pada Hari Kiamat adalah penimbangan amal. Semua amalan yang dilakukan oleh kaum Muslimin akan ditimbang dengan timbangan terjujur, tidak ada mengandung kezhaliman sedikitpun. Allâh Ta’alla berfirman yang artinya :
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada Hari Kiamat, maka tidak akan ada seorangpun yang dirugikan sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun, pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiyâ’/21:47)
Kaum Mukmin yang catatan kebaikannya lebih unggul daripada catatan keburukannya, merekalah orang-orang beruntung yang akan meraih kebahagiaan sejati.
Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang timbangan kebaikannya ringan, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami. (QS. Al-A’râf/7:8-9)
Tidak ada kata lain bagi setiap insan yang beriman kepada Allâh Ta’alla dan Hari Akhir, selain mempersiapkan diri menyongsong hari yang sangat menegangkan itu. Memperbanyak kebaikan untuk menambah berat timbangan kebaikannya, demi meraih kebahagiaan sejati yang menjadi idaman seluruh umat manusia. [ ]
Daftar Isi : EDISI 08/TAHUN. XXIII/RABI’UL AKHIR 1441H/DESEMBER 2019M
SOAL-JAWAB :
Yang Diucapkan Ketika Ada Orang Kafir Meninggal
Hukum Menjabat Tangan Orang Nasrani
Mendonorkan Darah Untuk Selain Muslim
Mengucapkan Salam Kepada Seorang Nasrani Dan Menjawabnya
Shalat Istikharah
TAFSIR : Tafsir Surat Al-Infithâr
KISAH AL-QUR’AN : Bersabar Atas Musibah Penyakit
Pelajaran Dari Kisah Nabi Ayyub ))
HADITS: Tata Cara Wudhu Nabi ﷺ
MABHATS :
Amalan Pemberat Timbangan
Keadilan Allâh
Hikikat Mizan
Mizan, Saat Yang Sangat Menegangkan
AKIDAH : Allâh Maha Perkasa Lagi Mulia
MANHAJ : Rusaknya Moral Akibat Rusaknya Aqidah
KABAIR : Membuat Perkara Baru Dalam Agama, Dosa Besar
FIKIH : Hukum Mendapatkan Rukuk Bersama Imam
KHUTBAH JUM’AT : Janganlah Beribadah Di Tepi Saja
BAITUNA :
Menghiasi Rumah Dengan Shalat Sunnah
Rasûlullâh Memuliakan Hari Jum’at
Keutamaan Mukmin Berhati Bersih
Merayakan Hari Pernikahan Setiap Tahun
Mengikat Anak Dengan Amalan-Amalan Sunnah
Abu Ja’far at-Tirmidzi asy-Syaaἀ’i Dan Aqidah Sifatun Nuzuul
There are no comments yet, add one below.